Jumat, 11 Maret 2011

Lobi sekolah , 19.00 WIB
"kug masi belum pulang nak?" (kaget)
"belum bu, papa belum jemput."
"sudah telpon papa?" (mulai khawatir)
"sudah, katanya agak malen dikit jemputnya"
"ya sudah, tunggu dulu ya, belum maem ya?lapar?" (berpikir, jam segini aja masih agak malem lagi?)
"iya."

bel pulang sekolah berdenting jam 15.00 tepat.
saat itu seluruh siswa berhamburan dengan bahagia menyambut seraya menyusur sekolah mengharapkan mobil yang menjemput mereka terlihat.
aku yakin, satu keinginan mereka adalah segera sampai rumah.
sekolah ini adalah fullday school.
dan pukul segini masih belum sampai rumah?

saat itu pulang sekolah pukul 12.00 WIB.
1 jam terlambat dijemput, aku rasa biasa
1 jam kemudian belum dijemput, mungkin macet
1 jam kemudian belum dijemput, mencari teman bermain
1 jam kemudian belum dijemput, mandi dulu
1 jam kemudian belum dijemput, kedepan pintu gerbang memandang jalan
1 jam kemudian belum dijemput, duduk memandang langit
1 jam kemudian belum dijemput, berbicara dengan angin
1 jam kemudian belum dijemput, menangis dan bertanya pada Tuhan tentang segala sesuatu

seandainya saja Tuhan memberitahukan alasan mengapa ia belum dijemput, mungkin akan lebih ikhlas menunggu
lebih sedikit menitikkan air mata